Entah kapan tepatnya, tapi beberapa bulan lalu saya mendapat telepon dari seseorang yang mengaku tinggal di Yogyakarta. Ia, yang ternyata seorang publisher AdSense, dengan sedikit panik, menanyakan bagaimana cara mencairkan cek dari Google AdSense yang baru saja ia terima dan apakah menggunakan jasa-jasa pencairan instan tersebut aman atau tidak. Setelah sedikit bercakap, ternyata kepanikannya tersebut dikarenakan minggu depan adiknya harus membayar kuliah dan satu-satunya harapan solusi ada pada selembar cek dari Citibank New York. Syukurlah, beberapa hari kemudian rekan tersebut memberi kabar bahwa cek telah cair dengan selamat dan pendidikan adiknya pun ikut terselamatkan.
Ada satu kisah lagi.
Minggu lalu, rekan lain jauh-jauh berkunjung dari Malang. Ia baru saja keluar dari pekerjaannya dan mulai menekuni bisnis internet, termasuk AdSense. Yang menarik adalah, pekerjaan lamanya menuntutnya untuk sedikit banyak masuk ke dalam dunia “gelap”. Pertentangan batin antara moral dan kebutuhan hidup akhirnya terpecahkan setelah ia mengenal bisnis internet. Ya, seperti disebutkan di atas, rekan Ngalam ini kemudian berhenti dari pekerjaan lamanya dan memilih untuk berbisnis internet. “Cari duit dari bisnis yang jauh dari maksiat“, begitu kira-kira alasannya.
Dua cerita tersebut jelas bukan cerita langka. Banyak guliran kisah lain yang berhubungan dengan AdSense dan bisnis internet.
Dari yang sekedar menambah uang saku, membiayai pernikahan, membayar hutang orang tua, hingga membiayai pengobatan dirinya (bukan orang Indonesia sih, tapi merupakan contoh yang paling tepat untut kasus tersebut) atau saudaranya.
Sungguh naif sekali jika ada yang mengatakan bahwa mencari uang dari AdSense adalah pekerjaan orang-orang berduit dan hanya bertujuan untuk memperkaya diri (sengaja tidak saya link karena malas kasih backlink ke orang yang berpendapat seperti itu).
Tapi yang lebih bangsat keterlaluan lagi adalah orang-orang yang dengan sengaja mematikan bisnis internet di Indonesia.
Apabila Anda menganggap metode double reissue sudah cukup jahat, saya yakin Anda akan kaget jika mendengar ada yang dengan sengaja memalsukan cek AdSense (beserta KTPnya) dan mencoba mencairkannya ke salah satu jasa pencairan cek instan!
Mungkin bangsa kita memang jagonya dalah urusan bunuh-membunuh dan khianat-mengkhinati antar sesama. Lha wong gak boleh pinjam handuk saja sahabat karib bisa dibacok, apalagi yang menyangkut masalah duit…
Di luar kesengajaan itu, jumlah pemain AdSense di Indonesia yang di-banned pun semakin banyak. Saya yakin yang menimpa rekan Isnaini beberapa waktu lalu tidak dapat dilupakan dengan mudah oleh semua publisher AdSense.
Terus terang saya setuju dengan pendapat mas Jabier yang menyatakan bahwa banyak publisher AdSense baru yang “salah jalan” dan menganggap bahwa AdSense adalah bisnis main-main. Bisnis instan yang katanya hanya beberapa jam situs web online kita sudah bisa dapat $$$.
Pemicunya? Sekali lagi saya sependapat dengan tudingan kepada penyelenggara seminar dan kursus AdSense serta bisnis internet yang mulai menjamur. Tidak semuanya tentunya, tapi mereka-mereka yang hanya mementingkan gendutnya dompet mereka sendiri dengan menjanjikan instanitas perolehan dolar dari AdSense. Ujung-ujungnya, yang awam pun mengira bahwa click exchange dan click fraud adalah hal yang sudah sewajarnya dilakukan.
Apalagi seminar diimbuhi dengan jargon-jargon hebat ; “Menjaring ribuan dollar dari Adsense !”, “Cara Kaya liwat Google”, “Cara Mudah Berburu Dollar “, “Cara Klik Google Paling Aman”, dll, dll.
Saya sendiri pernah “menyamar” dan mengikuti salah satu kursus AdSense yang diselenggarakan online. Materi-materi awalnya memang standard dan tampak valid. Namun buntutnya, pelajaran tentang cara melakukan pertukaran klik yang baik dan benar.
Untuk seminar? Wah, pendapat saya masih sama dengan sebelumnya. Kebanyakan seminar tetap saja menjual janji dan menunjukkan sisi surganya tanpa mengenalkan sudut lain dari yang disebut sebagai “prospek keberhasilan“. Bukan omong kosong karena saya pun terkadang hadir di seminar-seminar tersebut (apalagi kalau gratis, hehehe).
Kembali ke masalah banned dan click fraud, untuk kesekian kalinya saya mendengar rumor masalah rencana Google untuk melakukan massive sweeping bagi publisher AdSense Indonesia. Informasinya belum jelas, walaupun begitu tetap saja membuat makan tak lahap dan tidur tak nyenyak, hehehe. Namun apabila kejadian itu benar-benar terjadi, saya mungkin akan bersikap egois dan berharap bahwa setidaknya account saya aman dari sweeping.
Oke. Saya bohong. Saya juga berharap teman-teman publisher AdSense semua lolos dari razia tersebut. Khususnya semua yang selama ini sudah bersikap fair play terhadap aturan-aturan Google AdSense.
Oleh karena itu mungkin sudah saatnya bagi kita untuk bersikap pro-aktif dalam melindungi dan menjaga kelangsungan bisnis Google AdSense di Indonesia. Hindari melakukan kecurangan dan ingatkan jika ada orang lain yang melakukannya. Jika tidak mempan, laporkan saja kepada pihak Google AdSense. Takut karena ada kemungkinan account Anda diisengi? Tidak perlu karena toh jika sweeping benar-benar terjadi, belum tentu account Anda (dan saya) akan lolos. Jika masih takut, baca artikel ini untuk P3K click fraud.
Mari kita selamatkan Google AdSense dari kehancurannya di Indonesia.
Please Save Google AdSense!
0 komentar:
Post a Comment